Sering sekali mobil yang kita kendarai terasa berat atau kurang optimal. Mungkin saja itu karena kamu jarang mengganti oli mesin mobil secara berkala. Oli merupakan komponen vital pada mobil.
Dengan adanya oli sebagai pelumas dapat mengurangi gesekan antara komponen-komponen mobil. Setidaknya kamu harus mengganti oli mesin setidaknya enam bulan sekali.
Jenis-jenis oli mesin
- Oli Mesin
Lampu indikator yang ada di speedometer kendaraan adalah sebagai indikator oli. Kamu sering mendapat pengingat untuk mengganti oli? Berarti kamu harus mengganti oli mesin. Fungsi oli mesin saat kendaraan mulai dinyalakan, oli akan masuk diantara komponen mesin (piston, silinder, dan poros engkol) dan bertindak sebagai pelumas.
Lampu oli di speedometer hanya lampu oli saja, bukan oli lain. Oli mobil biasanya wajib diganti setiap mobil sudah melalui 5.000-10.000 km. Hal tersebut akan meningkatkan performa mobil jika kamu mengganti oli mesin mobil secara berkala. Kalau kamu bingung dengan pengukuran tersebut, kamu bisa membuat patokan penggantian oli mesin mobil sekitar enam bulan sekali.
Jenis Oli Mesin:
- Oli Vegetable
Oli ini biasanya digunakan pada berbagai ajang perlombaan atau racing.
- Oli Mineral
Oli mineral membuat getaran dari mesin menjadi halus karena dapat menjaga mesin kendaraan apalagi kendaraan lawas.
- Oli Sintetis
Keunggulan oli sintetis dapat lebih stabil dan memiliki kemampuan pelumasan yang sangat bagus.
- Oli Semi Sintetis
Oli semi sintetis yang mengandung karbon aktif juga dapat membantu pelumasan mesin.
- Oli Sintetis
Oli mobil lainnya selain oli mesin adalah oli sintetik. Oli yang berbahan baku polyalphaolefin (PAO) merupakan hidrokarbon buatan. Bahan ini dipilih karena strukturnya yang paling mirip dengan struktur hidrokarbon pada oli mineral (oli alami).
Oli sintetis memiliki keunggulan seperti lebih tahan panas, lebih tahan oksidasi, titik tuang (pour point) lebih rendah, kekentalan lebih stabil dan viskositas indeks lebih tinggi, serta umur oli yang dipakai relatif lebih lama.
Kelebihan lainnya dari oli sintetis yaitu memiliki kapasitas pembuangan panas yang lebih baik, sehingga tidak mudah teroksidasi dan menguap.
- Oli Transmisi
Oli transmisi bertugas sebagai pelumas pada sistem transisi mobil dan memastikan pergantian gigi bisa lebih halus dan mudah. Oli transmisi juga bertugas menghubungkan transmisi ke gardan.
Oli jenis ini digunakan pada semua jenis mobil, baik untuk mobil manual maupun mobil matic/otomatis. Pada mobil manual, cara kerjanya sebagai pelumas gear dan juga bearing. Sedangkan pada mobil matic/otomatis, oli transmisi bekerja di bagian clutch serta torque.
Mobil bertransmisi manual biasanya memiliki oli transmisi yang memiliki konsistensi oli lebih kental (di atas SAE 40). Untuk mobil bertransmisi matic/otomatis dengan ATF (Automatic Transmission Fluid).
- Oli Rem (minyak rem)
Oli rem dapat mengontrol kecepatan ketika mobil berjalan karena berfungsi untuk melumasi komponen logam yakni cakram dan kampas. Oli rem pada mobil akan membantu mengurangi panas yang dihasilkan dari gesekan cakram dan kampas. Jadi, kedua komponen tersebut lebih tahan terhadap panas dan tidak kering. Selain berfungsi sebagai pelumas komponen rem, oli rem berfungsi juga sebagai penyalur sistem hidrolik dikarenakan sifatnya yang serupa dengan fluida.
Jika oli rem yang kamu miliki dan pakai telah berubah warna atau berubah konsistensinya. Segera ganti dan jangan membuka-tutup tangki oli terlalu sering karena bisa membuat oli menjadi kotor karena kotoran masuk.
- Oli Gardan
Oli gardan biasanya digunakan untuk mobil otomatis. Apakah kamu pernah lupa mengganti oli gardan? Biasanya penggantian oli gardan memang jarang karena tidak mudah rusak dan tidak terpengaruh panas mesin.
Oli gardan ini sebagai pelumas kontak gigi gardan. Kamu bisa melakukan ganti oli gardan setiap kendaraan mencapai jarak 10.000 km atau maksimal 20.000 km.
- Oli Power Steering
Sistem power steering dapat bekerja dengan adanya oli power steering. Oli power steering berperan sebagai pelumas pompa sekaligus meringankan perputaran kemudi. Oli ini sebaiknya diganti setiap 40.000 km sekali.
- Oli Transfer
Oli transfer berperan untuk pelumas gigi yang sulit berputar dan akan menghasilkan mobil lebih ringan ketika dijalankan. Penggantian oli transfer sebaiknya dilakukan setiap 40.000 km sekali.
Fungsi oli mobil pada kendaraanmu yaitu bisa sebagai cairan pembersih, mendinginkan mesin, menghemat bahan bakar, dan mencegah karat. Untuk itu kamu harus mengganti oli mobil secara berkala. Selain sebagai mendinginkan mesin kendaraanmu, fungsi oli mobil lainnya adalah mengoptimalkan mesin kendaraan.
Jadi, jika kamu jarang mengganti oli mesin mobil nantinya menjadi tidak optimal, bahkan dapat menimbulkan karat. Selain itu, jika kamu memiliki mobil yang jarang digunakan, oli mobil tersebut akan mengalami pengendapan. Hal tersebut mengakibatkan komponen mesin lainnya akan kering dan korosif.
Nah, di atas merupakan jenis oli dan fungsi oli mesin untuk kendaraan kamu. Selain mengganti dan merawat mesin kendaraanmu dengan oli mesin, lindungi juga kendaraanmu dengan asuransi mobil rekomendasi Cekpremi. Kamu bisa cek laman web Cekpremi untuk tahu asuransi mobil yang tepat untuk kendaraanmu.
Pertanyaan seputar Asuransi Mobil
Apa yang dimaksud dengan asuransi mobil?
Dilansir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), asuransi kendaraan atau asuransi mobil merupakan pemberian manfaat dari perusahaan asuransi berupa ganti rugi atas kerugian dan atau kerusakan pada kendaraan bermotor.
Apa saja manfaat asuransi mobil?
Saat kamu mengalami kejadian yang mengharuskan asuransi mobil dibutuhkan, manfaat yang akan kamu dapatkan jika mengikuti asuransi mobil yaitu membantu proteksi kendaraan, mengurangi kerugian, investasi kendaraan, dan lain-lain.